DOKTER BISMILLAH
pagi itu mentari indah bersinar di atas langit timur, disambut indahnya segerombolan kabut yang datang dengan tiba-tiba, para petani membawa cangkul dan sapi sapi mereka untuk membajak sawah-sawah mereka, ya maklum lah setiap musim hujan pemandangan seperti ini tak jarang ditemui di desaku, ya desaku berada di daerah dataran tinggi pegunungan, yah......indah sekali jika kita cinta pada tumbuhan melihat desaku ini.
kebanyakan orang yang tinggal di desaku adalah penganut faham Ahli As-Sunnah Wal Jamaah yang sering dianggap sebagai biang keladi pada setiap kerusuhan, namun hal ini sebenarnya adalah pandangan buta terhadap aliran yang aku anut ini, menurutku aliran ini adalah aliran yang benar, penuh rahmat, tidak identik dengan kekerasan, mengedepankan Al Quran dan Assunnah, dan banyak lagi lah yang menarik, tidak seperti yang dianggap mereka tentang yang terjadi selama ini. kami lebih suka sholat berjamaah di masjid bersama-sama.
ada kejadian aneh yang kami alami selama kami tinggal di desaku ini, dan sangatlah menakjubkan. ya ini adalah kisah sekilas yang pada suatu hari , tak seperti biasanya semakin hari semakin ramai juga desaku ini, padahal pada awalnya desaku ini adalah desa yang hening tanpa sedikitpun terdengar suara gaduh dari arah jalan desa, namun hari-hari ini malah banyak sekali mobil-mobil pengusaha sukses dan orang-orang berdasi hulu lalang melintas di jalan desa dan orang termiskin di desaku kian hari semakin kaya bahkan menjadi orang terkaya se kecamatan.
semua orangpun bertanya-tanya tentang keanehan ini, Ki Sufyan namanya orang ini mendadak kaya semenjak orang-orang bermobil mewah sering datang ke rumahnya. "kok bisa seperti ini ya? hanya dalam hitungan hari Ki Sufyan menjadi kaya bahkan melebihi orang terkaya se kecamatan". tanya salah satu tetanggaku. tidak hanya tetanggaku ini yang merasa heran, bahkan akupun heran dengan semua ini.
sampai pada suatu hari salah satu dari tetanggaku ini memberanikan diri bertanya pada salah satu orang yang datang ke rumah beliau ini. " mas, ada apa kok sampeyan datang kesini". orang berdasi ini dengan nada agak marah menjawab " tolong jangan halangi jalan saya pak, saya terburu-buru, masih ada meeting di tempat saya besok pagi". tetanggaku bertanya lagi " mas ini gimana sih, wong meetingnya masih besok kok sudah buru-buru sekali?". dengan serentak orang ini menjawab " masalahnya bukan itu pak, rumah saya ini di sulawesi, kalau saya tunda kepulangan saya ini, bisa-bisa saya telat dong".
mendengar jawaban lelaki ini kami semakin tercengang dan semakin heran saja, kok bisa orang jauh bisa tahu dengan orang termiskin di desaku ini, dan menimbulkan pertanyaan yang makin besar pda orang ini. " sampeyan kok tahu pada Ki Sufyan?". "gini pak, isteri saya sakit keras sudah beberapa bulan, saya sudah berobat kemana-mana bahkan sudah ke luar negeri, tapi hasilnya nol besar pak, kemudian saya didatangi mimpi aneh, dalam mimpi itu saya bertemu dengan orang berjubah putih, dia berkata pada saya. jika isteri anda ingin segera sembuh datanglah pada seorang tua yang dikatakan tinggal di desa ini, lengkap dengan nama desa, kecamatan, dan kabupatennya. dan secara kebetulan saya memiliki karyawan yang tahu persisi alamat yang diberitakan oleh orang di mimpi saya ini dan sayapun pergi kesini" tutur orang asing ini. dan setelah bercerita orang itu pergi dengan terburu-buru menuju mobil bagusnya.
dan pada malam harinya kamipun bergegas menuju rumah Ki Sufyan dan bertanya pada beliau. " ki, kenapa hari-hari ini anda banyak kedatangan tamu?". Ki Sufyan dengan suara berwibawa manjawab sambil bercerita pada kami . " begini ceritanya, dari tahun ketahun saya memiliki amalan khusus yang sangatlah mudah dan sangat pendek bacaannya, yaitu BISMILLAHIRRAHMANIRROHIM, namun saya membacanya dengan hati yakin lillahi taala, mungkin semua ini adalah buah dari semua itu dan saya diberikan keajaiban khusus hanya dengan membacanya orang yang saya sentuh bisa sembuh dengan izin Allah Swt.". kami yang mendapat jawaban itu sadar bahwa itulah keistimewaan bismillahi dengan keyakinan bahwa Allah mengabulkan apa ynag kita pinta.
0 komentar:
Posting Komentar