Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Nama panjang beliau adalah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA. atau lebih akrab disapa Kyai Said. Beliau dilahirkan di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat pada tanggal 3 Juli tahun 1953. Mempunyai hobi yang cukup unik, yaitu membaca, silaturrahmi dan ibadah. Beliau adalah salah satu ulama yang disegani di Indonesia, terutama di kalangan masyarakat NU.
Sumber image ; Wikipedia.org
Terlahir sebagai keluarga ulama, beliau termasuk orang yang rakus pada ilmu sejak beliau masih muda, hal itu dibuktikan dengan pengembaraan beliau mencari ilmu dari satu tempat ke tempat lain, misalnya pada masa muda beliau yang mengenyam pendidikan di Madrasah Tarbiyatul Mubtadi'in Kempek Cirebon Jawa Barat, kemudian melanjutkan ke Pesantren Lirboyo di Kediri Jawa Timur, dan di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Jogjakarta.
Beliau sangat aktif dalam organisasi ke NU an sejak muda sampai di bangku kuliah.
Masa kuliah beliau dihabiskan di Saudi Arabia, yaitu di ;
1. S1 Universitas King Abdul Azis, jurusan ushuluddin dan dakwah, lulus 1982
2. S2 Universitas Umm alQura, jurusan perbandingan agama, lulus tahun 1987
3. S3 Universitas Umm alQura, jurusan akidah filsafat islam, lulus tahun 1994
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj terpilih sebagai ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015 pada Muktamar NU ke 32 di Asrama Haji Sindiang, Makassar, Sulawesi Selatan.
Beliau adalah salah satu ulama yang kokoh menjunjung tinggi NKRI dengan Islam Nusantara yang menjadi benteng pertahanan paling kuat menahan radikalisme yang mengatas namakan Islam.
Melihat dari background pendidikan dan keilmuan beliau, tidak mungkin bagi seorang cendekiawan seperti beliau ini mencetuskan Islam Nusantara tanpa adanya pertimbangan yang sangat matang sesuai kajian ilmiah islami, berkebudayaan, dan sesuai dengan Indonesia sendiri.
Itulah sosok Kyai Said yang menjadi panutan warga NU di seluruh Nusantara.
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj terpilih sebagai ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015 pada Muktamar NU ke 32 di Asrama Haji Sindiang, Makassar, Sulawesi Selatan.
Beliau adalah salah satu ulama yang kokoh menjunjung tinggi NKRI dengan Islam Nusantara yang menjadi benteng pertahanan paling kuat menahan radikalisme yang mengatas namakan Islam.
Melihat dari background pendidikan dan keilmuan beliau, tidak mungkin bagi seorang cendekiawan seperti beliau ini mencetuskan Islam Nusantara tanpa adanya pertimbangan yang sangat matang sesuai kajian ilmiah islami, berkebudayaan, dan sesuai dengan Indonesia sendiri.
Itulah sosok Kyai Said yang menjadi panutan warga NU di seluruh Nusantara.
0 komentar:
Posting Komentar